Jumat, 22 Juni 2018


INFORMASI






Selayang Pandang
Sekolah Anak Tangguh Balikpapan
Tingkat TK & SD
Sekolah Tahfidz Berbasis Aqidah Islam

(Asuhan : Ustadzah Yanti Tanjung_Praktisi Parenting Nasional, Penulis Buku Menjadi Ibu Tangguh, Menyiapkan Anak Tangguh)

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Latar Belakang
Anak adalah aset berharga dan investasi terbaik orang tua. Siapa saja yang mengharapkannya berkembang  menjadi manis dan menyenangkan, maka sepatutnya memberikan pendidikan terbaik bagi mereka. Apalagi bagi umat Islam, anak bukan saja harapan kebaikan di dunia, tapi kelak di akhirat. Mereka adalah permata yang dititipkan Allah kepada setiap orangtua di bumi. Kelak, permata itu bukan saja akan diambil kembali, tapi juga dimintai pertanggungjawabannya.

Anak yang terbaik bukan mereka yang berjaya dengan kekuatan dunia semata. Tetapi anak yang terbaik adalah anak yang mampu memimpin dengan keimanan. Anak-anak yang terpimpin dengan kepemimpinan berfikir dalam Islam. Itulah anak-anak yang tangguh, yang akan sanggup melewati hadangan zaman dan mengubah tantangan menjadi kemenangan umat.

Tantangan yang ada pada zaman ini tentu harus dihadapi oleh anak-anak kita dengan bekal yang benar, untuk menyiapkan mereka menyelesaikan masalah dan memimpin dunia dengan Islam. Di sinilah letak pentingnya, mengembalikan konsep dan kurikulum pendidikan kepada aqidah Islam sebagaimana yang ditauladankan oleh Rasulullah saw dan para sahabatNya termasuk para ulama-ulama terdahulu. Pendidikan Islam berbasis aqidah Islam inilah yang menjadi salah satu penopang kejayaan peradaban Islam.
Dari ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shalallahu ’alaihi wassalam bersabda :

“Ajarkan kalimat laa ilaaha illallah kepada anak-anak kalian sebagai kalimat pertama dan tuntunkanlah mereka mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah ketika menjelang mati.” (HR. Hakim)

Visi Misi

Visi
Berkomitmen Mencetak Para Penghafal Al-Quran yang Berkepribadian Tangguh dan Memimpin Peradaban Gemilang

Misi

Menjadikan iman dan adab sebagai pondasi yang kokoh sehingga mampu membentuk kepribadian Islam pada anak didik.
Mendekatkan Al-Quran kepada anak didik melalui tahfidz - tahsin dan mengintegralkannya di dalam semua mata pelajaran (tsaqofah Islam dan sainstek)
Menggunakan metode talaqqiyan fikriyyan dalam proses pembelajaran sehingga anak didik mampu memahami dan mengamalkan ilmu yang didapatkan.
Melatih anak didik untuk menjadi pemimpin sehingga muncul jiwa kepemimpinan dan diarahkan untuk memimpin dengan Islam.
Mensinergikan  peran  orang  tua dan guru-sekolah dalam membentuk anak yang tangguh di zamannya.

Kurikulum
Kurikulum pendidikan kami adalah kurikulum berbasis Aqidah Islam. Sebab aqidah  Islam adalah asas bagi kehidupan   seorang   Muslim,  baik  dalam   kehidupan individu, keluarga maupun  berbangsa dan bernegara.  Aqidah Islam wajib menjadi  standar  penilaian  bagi  setiap  muslim. Oleh karena  itu semua materi pembelajaran yang  diberikan harus sesuai dengan aqidah   Islam.  Pelajaran   tsaqofah   asing   yang   bertentangan dengan aqidah  Islam tidak  diberikan.

Pembelajaran  Al Qur’an menjadi  materi  pokok  pembelajaran, mulai  dari  menghafal  Al Qur’an  (Tahfizhul  Qur’an),  membaca   Al Qur’an  dengan  tartil (Tahsinul Qur’an), memahami  bahasa  Al Qur’an (Bahasa Arab), memahami  isi Al Qur’an (Tsaqofah Islam), dan memahami  makna lafazh Al Qur’an (Tafsir Al Qur’an). Selanjutnya mempelajari  apa yang diperintahkan Al Qur’an, yaitu As Sunnah  (Al Hadits) serta kadar-kadar   dan   manfaat   alam  semesta   ciptaan   Allah  SWT (saintek).
Kurikulum tersebut terbagi dalam 3

Kompetensi:
Kompetensi Dasar : Tahfidz, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia
Kompetensi Inti : Tsaqofah Islam (Aqidah-Syariah, Fiqh, Siroh, Hadist)
Kompetensi Penunjang : Sains, Matematika, Geografi, Ekskul (Memasak, Berkebun, Berenang dll)

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran kami adalah metode talaqiyyan fikriyyan, yaitu metode yang mampu mencedaskan akal anak sekaligus mensholehkannya. Ilmu diajarkan untuk dipahami anak, lalu diamalkannya. Materi  pelajaran  diberikan  sesuai  tahap   perkembangan  anak.  Ilmu yang  diajarkan  hanya  yang  diperlukan  anak  pada  usia perkembangannya, sehingga  mudah dipahami dan bisa diamalkan, selanjutnya akan mempengaruhi perilaku anak. Materi pembelajaran berbasis  realitas yang terindera  oleh anak, sehingga pembelajaran berproses membangun dan meningkatkan kemampuan berfikir anak.

Output Anak Didik
1.  Berkepribadian Islam
2.  Faqih Fiddin (ahli dalam ilmu agama)
3.  Kreatif dan inovatif dalam sains dan teknologi 
4.  Leadership skill

Rabu, 20 Juni 2018

KARENA MENDIDIK ITU UNTUK BERTAQARRUB
Oleh: Ustadzah Yanti Tanjung
---

Seringkali pengasuhan dan pendidikan anak perkara yang tidak menyenangkan, terasa beban, mumet, kehilangan ide dan membuat galau. Akhirnya anak tumbuh dan berkembang begitu saja tanpa sentuhan yang dapat menjadikannya sesuai dengan doa-doa yang dipanjatkan ayah bundanya kepada Rabbnya, "Rabbanahablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imama".

Seringkali pula tingkah polah anak yang sama sekali belum mengerti arti dari sebuah tanggung jawab hanya tahunya bersenang-senang, berbahagia dan suka-suka membuat ayah bunda tak kuat meredam emosi, akhirnya keluarlah bentakan, kata-kata yang kasar dan ancaman. Anak memang unik dan hanya memahami satu hal selalu ingin bahagia, tidak mau tersakiti, kecewa, tidak rela ditolak keinginannya dan tidak dipedulikan. Untuk itulah ayah bunda harus memahami satu hal bahwa tanggung jawab yang agung dalam mendidik anak adalah bagian dari taqarrub ilallah...

Adakah kedekatan kita pada Allah semakin bertambahd ketika anak-anak berada dalam pengasuhan dan pendidikan kita ataukah justru semakin menjauhkan kita dari mengingat Allah swt. Mendidik anak tidak lagi dianggap ibadah berlimpah pahala dan pintu surga yang harus diketuk, namun justru membuka ruang-ruang kemaksiatan yang dipenuhi dosa-dosa bersama ananda.

Sungguh rugilah kita jika menjadi ayah bunda yang tidak dapat mendekatkan diri pada Allah, seharusnya kita dapat senantiasa sadar dimana akal dan hatinya selalu terpaut dengan Allah, saat mendidik anak-anaknya saat itu pula semakin bertambah rasa cinta dan ketaatannya pada Sang Penganugerah buah cinta.

Jangan pernah biarkan setiap apa yang kita pegang dalam mendidik anak adalah sentuhan-sentuhan yang tak bernilai surga, jangan pernak kita lewati itu dengan percuma. Setiap kebersamaan kita dengan anak adalah kebersamaan dengan Allah, setiap kedekatan kita bersama anak adalah kedekatan bersama Allah. Tak akan ada lisan-lisan tanpa sentuhan aqidah, tak akan ada amal-amal tanpa berpegang teguh pada tali agama Allah, tak akan ada kesalahan tanpa nasehat dalam kebenaran dan sabar, tak akan ada sepanjang hari-hari kita tanpa hadir Allah dalam hati dan amal kita. Karena kita mendidik untuk taqarrub ilallah.